-continue-
dia sudah menungguku di pojokan cafe . sudah dengan secangkir kopi yang biasa dia minum .
begitu tenang dengan muka yang sangat aku rindukan .
aku membenarkan pakaianku *untuk apa? aku juga tidak mengerti*
aku berjalan mendekatinya . berdeham pelan, tapi ternyata dia mendengarku .
"Kei.." sapanya sambil berdiri dan menggeret kursi untuk aku duduki .
"terimakasih," jawabku singkat . "ada apa?" lanjutku .
"kenapa kemaren kau tidak menyapaku?"
"owh ternyata kau tau aku disitu . aku hanya tidak ingin mengganggumu . itu saja" jawabku dingin .
"sepertinya kau berubah Kei. kau dingin terhadapku"
"masa? aku tidak seperti itu," jawabku seenaknya .
"Tuh kan kau melakukannya lagi" jawabnya kecewa.
aku hanya terdiam tidak ingin menjawab apa-apa .
hatiku terlalu perih untuk melihat kehadirannya lagi didepan mataku .
rasanya aku ingin menangis sejadi-jadinya . tapi aku tahan dan akibatnya badanku bergetar hebat .
"Kei, kau tidak apa-apa? kenapa badanmu bergetar seperti itu?" tanya Jun khawatir .
"Ti..tidak, aku tidak apa-apa" GUBRAK ! aku jatuh dari kursi dan tidak ingat apa-apa lagi .
sepertinya aku pernah mencium aroma ini, tapi aku tidak yakin .
mungkinkah aku dirumah sakit sekarang ?
aku membuka mataku perlahan .
"Kei, kau sudah bangun ? daijoubu ka ?" ternyata Jun ada disebelahku .
"hmm, daijoubu . aku dirumah sakit ya?"
"iya kau pingsan seharian penuh. kau membuatku khawa.."
"kau tidak perlu mengkhawatirkanku. aku baik-baik saja tanpamu.." kataku memotong omongannya dan langsung membuang muka ke jendela .
"Kei ! daijoubu ka ??" teriak Ita begitu masuk ke kamarku .
"un! daijoubu . Ita, gw mau pulang dong.."
"eh! lo mw pulang? tapi kan lo belum fit bener."
"iya kau belum sembuh benar Kei.." Jun menambahkan.
"pokonya gw mau pulang Ta." rengekku pada Ita tanpa menghiraukan omongan Jun .
aku tau Jun terlihat kecewa karena aku tidak menghiraukannya, tapi aku benar-benar sedang tidak ingin melihatnya sekarang .
malamnya aku pulang dari rumah sakit dengan bantuan Ita . Jun memang setia mendampingi tapi aku tidak ingin meminta dan menerima bantuannya . aku terlanjur sakit hati .
"Ta, tolong jaga Kei abik-baik.."
"Ita selalu menjagaku dengan baik . tidak pernah meninggalkanku tanpa alasan yang tidak jelas.." sindirku .
mungkin Ita merasa tidak nyaman dengan pembicaraanku yang selalu tidak menghiraukan Jun . "Jun, maafkan Kei.. dia sedang tidak stabil sekarang.."
"kenapa lo harus minta maaf Ta ? ayo kita pulang.." kataku sambil menarik tangan Ita dan meninggalkan Jun sendirian di tempat parkir .
beberapa hari kemudian ...
"Kei, lo udah minum obat belum?" tanya Ita sambil mencuci gelas .
"udah Ta, lo ga usah khawatir. kenapa sih ahir-ahir ini lo selalu begitu perhatian sama gw?"
"soalnya Ju..." Ita tidak melanjutkannya lagi .
"Ju ..? siapa ??"
"Ju... hmm, Ju... Jum'at depan kita ke pantai yu Kei..."
"hmm, Jum'at ya ? berarti lusa ? ayo ayo . gw juga pengen ke pantai . udah lama ya Ta kita ga ke pantai..."
Jum'at 7.am..
"Kei, semua perlengkapan lo udh lengkapkan?"
"hooh udah noh ada di bagasi. ayo mari kita kemon Ta!!"
Ita bawa mobil yang kami beli bersama . Ita yang menyetir karena aku belum begitu mahir menyetir kalau keluar kota .
Perjalanan ke pantai memakan waktu sekitar 5 jam . jaraknya 200KM . cukup jauh . apalagi kami hanya berdua .
"Ta, Pi kaga ngapa lo tinggal begini?"
"kaga ngapa, dia pan udah gede . lagi juga dia tau ko gw pergi sama siapa . paling kalau dia kangen sama gw, dia nyusul . haahaa"
"geblek dasar lo !"
"akhirnya sampai jg di pantaiii !!!" aku menghirup udara pantai yang khas rasa lembab dan asin menyeruak ke tenggorokanku .
"Kei, kita nginep disini ."
"mau berapa hari nih Ta?"
"hmm, 3 hari 2 malem aja kali ya? dou?"
"ok!" jawabku semangat.
malam harinya...
"Kei, jangan gimana-gimana dulu ya.. gw mau nanya tentang Jun..."
"hmm, lo mw tanya apa?"
"ko ahir-ahir ini lo jutek dan dingin banget sama Jun?"
"gw sakit hati Ta, lo tau itu dengan jelas."
"tapi kemaren kan dia udah baik banget sama lo, ngejagain lo dirumah sakit"
"owh yg itu . gw tau dia emng BAIK BANGET, saking baiknya dy jadi disalah artiin sama segelintir orang. tapi gw udah terlanjur saki hati Ta."
"tapi apa lo ga mau ngasih dia kesempatan kedua gitu?"
"ga tau jg deh . gw mau membenahi hati gw dulu . gw masih belum mikirin untuk balik lagi ke dy"
"hmmm" jawab Ita singkat.
paginya kami lihat sunrise yang indah banget . kami bermain sepeda dan bermain air seperti anak kecil . sejenak aku melupakan kesakit hatianku pada Jun . aku bersenang-senang disini .
besok kami sudah harus pulang . senang tidak senang . senang karena aku sudah menghabiskan beberapa hariku disini tanpa beban pikiran . tidak senang karena sesudah pulang dari sini aku pasti akan kembali memikirkan Jun .
selama perjalanan kami tidak pernah berhenti mendengarkan music dari KAT-TUN, NEWS, dan HEY! SAY! JUMP. lagu ARASHI selalu aku lewat . Ita tidak mempermasalahkan itu .
-di cafe-
rasanya senang sekali bisa kembali melayani tamu-tamu . kembali berinteraksi dengan tamu dan kembali menjalani rutinitasku yang seperti biasa .
"Irraserimase~~" teriakku pada tamu yang baru datang, ternyata itu Jun bersama wanita itu .
"Kita duduk dimana?" tanya wanita itu manja pada Jun . aku menarik nafas panjang .
"Disitu" tunjuk Jun pada tempat duduk yang biasa kamu duduki . aku kembali menarik nafas panjang .
"silahkan mau pesan apa?" tanyaku sambil memberikan daftar menu .
"kami hanya ingin kopi . terima kasih," wanita itu menjawab. Jun hanya diam dan tidak melihat kearahku sedikitpun, dia tertunduk dengan topi yang aku berikan .
"baik akan segera kami antarkan . ada pesanan lain?"
"tidak terima kasih."
akupun pergi dengan langkah gontai menuju dapur .
"Kei, daijoubu ? itu Jun sama wanita yang waktu itu?" aku hanya mengangguk lemas .
"Ini kopinya udah jadi," kata Pi dengan polosnya. "Kei, kamu kenapa?"
"ah, ga apa-apa. mana kopinya?"
"itu udah ditangan kamu.."
"hahaha . iya udah ditangan aku . ywdh gw anterin dulu deh.." saat aku berbalik aku nyaris terjatuh untung ada Ita sama Pi yang megang aku .
"mending gw aja deh yg anterin minumannya, dari pada lo ga konsen begini.."
"ga usah Ta, santai aj, gw bisa handle ini ko.."
belum sempat aku meletakkan kopi ke meja, tanganku sidah tidak kuat memegang kopi yang sebenarnya tidak berat sama sekali dan alhasil kopi itu jatuh .
"gomenasai~" kataku bersalah.
"tidak apa-apa Kei santai saja, kau tidak perlu gugup" jawab wanita itu santun. suaranya berubah 180 derajat .
"eh, kau tau namaku?" tanyaku heran dan kaget .
"iya tentu saja, karena Jun selalu cerita padaku tentang kamu.." jelasnya.
"Jun selalu cerita? cerita apa?"
"lebih baik sekarang kalian berdua berbicara dari hati-ke-hati . intinya aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Jun . kami hanya bersahabat . aku menganggapnya tidak lebih dari seorang kakak dan dia menganggapku sebagai seorang adik . itu saja . percayalah dengan apa yang akan Jun sampaikan padamu . Jun, Kei, aku pergi ya . jya matta .." dan wanita itupun pergi dengan menimbulkan berbagai spekuliasi dibenakku .
"benar apa yang dikatakan Mao.." akhirnya Jun mengangkat kepala dan membuka topinya.
"maksud kamu ?"
"itu semua cuma trik agar dorama dan film kami laku.."
"trik? trik apa maksud kamu?" aku menahan amarahku .
"iya ini semua trik.."
"jadi kau meninggalkanku dan pergi dengan wanita itu semua hanya trik? kau tidak menghubungiku itu juga trik? dan aku rasa kau datang kesini juga trik!" teriakku pada akhirnya.
"kalau yg terakhir kau sebutkan itu bukan trik.. aku benar-benar ingin memperbaiki hubungan kita Kei. itu saja.."
"dan apakah dorama dan filmmu LAKU??" teriakku di depan mukanya dan langsung pergi berlari keluar cafe yang sedang hujan lebat.
"Kei, maafkan aku.."
aku tidak bisa melihatnya dengan jelas karena mataku tertutup air hujan yang turun dengan derasnya.
"hanya itu yg bisa kau katakan? maaf? tidak cukup hanya dengan maaf!" aku menangis sejadi-jadinya, berharap air mataku tersamarkan oleh air hujan yang membasahi wajahku tetapi semuanya tidak terjadi, air mataku tetap terlihat.
"nakanaide Kei.. honto ni gomenasai.." kata Jun sambil memelukku erat. aku ingin berontak tapi tenaganya terlalu besar untukku akhrinya aku hanya bisa pasrah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment